Selasa, 29 November 2011

Di Mata Sahabat


Beberapa hari yang lalu saya menerima SMS dari Mufah Hima Aini, salah satu sahabat terbaik saya.
Dia bilang, "Say, maaf tanpa izin dulu aku nulis tentang kamu."

Dua hari setelah itu saya baru sempat membaca tulisannya.

..and here is..

                                                                      --Osya Oshin—

"Tergoda aku tuk berpikir
dia yang tercinta
mengapa telah lama tak nampak..

Penggalan dari lagunya teh Rossa entittled Tegar, kenapa aku milih prologue ini karena saat memulai tulisan ini sambil menatap potongan gambar wajah dirinya sementara telingaku dimanjakan oleh lagu ini.
Koq malah terdengar seperti surat cinta buat mantan. *grrrhh*

Dia yang jauh di Gresik sana, satu dari wajah yang tak bisa kulupa.
Salah satu maniak aksara seperti aku juga.
Meski kenyataannya dia jauh jauh jauh dan jauh lebih binal dari aku dalam menuangkan isi pikiran lewat kata-kata.*piss ^O^ V.

Lebih agresif ketika menggambarkan suasana dengan barisan huruf dan rangkaian kata.
Dan tentu saja aku menggilainya.
Kalau ada kesempatan ketemu lagi pengen foto-foto ampe habis kapasitas data, ampe space di ponsel ato camdig ampun-ampun nyembah-nyembah minta-minta udah udah udah. hagagaga.

Aku berharap tidak ada seorangpun yang mengajukan pertanyaan ‘ kapan pertama ketemu Osya?’
Demi Allah,,aku lupa.
Sepertinya kami jadi dekat tanpa usaha.
At least seingatku sederhana karena kami satu kelas waktu kuliah sastra.
Itupun deketnya juga dah masuk semester akhir.

Sering tanpa sengaja ketemu di kampus, sering bareng waktu konsultasi, sering kongkow berdua janjian ma dosen. Hingga karena suatu hal aku terikat secara batin dengannya.
Sampai akhirnya sering spent time and jalan berdua mirip lesbian balapan,,,,Just one word for us,,songong,,,,

Aku iri dengan kesederhanaannya.
Aku suka menikmati kegilaannya memandang hidup.
Aku kagum dengan caranya memperlakukan sebuah kepahitan dunia.
Aku bener-bener naksir berat dengan caranya memilih kata-kata dalam semua tulisannya.
Aku belajar darinya tentang menertawakan kesedihan dan menangisi kebahagiaan.

Sekali lagi kami emang  gila!!!
Above all aku terpesona dengan pengetahuan agamanya.
Gila!!! Bikin nganga,,,,,

Aku semakin tak sanggup menahan jiwa dan raga untuk menjadi fans beratnya ketika kami ujian komphre bersama. Batinku berkata, gile nich cewek makannya apa’an bisa pinter kayak komputer?

Jadi inget juga di hari pergeseran sumbu kita makin lengket kayak permen karet ama karpet.
Pliz, jangan dibahas siapa permennya siapa karpetnya, bakalan gak kuat dan sampai hari inipun aku masih mengagumi semangatnya nyari suami.
Sungguh membangkitkan inspirasi. Xixixixi,,,,,

Dan masa setelahnya lebih mirip slide di power point, sekilas- sekilas meski hampir semuanya membekas.
Berharap kami bisa berkawan selamanya.
Berbagi banyak hal tentang hidup, dunia, jagat raya, dan bahasa.

Mungkin tak banyak yang bisa aku tulis.
Tapi percayalah banyak hal yang bisa kita bagi dan kita ukir bersama kelak. Love you!"

                                                            --- ***---



Entah kenapa saya nangis setelah baca tulisan dia.
Saya merasa di gampar berulang-ulang.
Lalu jatuh masuk comberan.

Saya jadi meraba hati.
Saya tidak sesempurna seperti apa yang dia gambarkan.

Pada kenyataannya, saya hanyalah gadis cengeng.
Pada kenyataannya, otak saya hanya selevel komputer pentium satu.
Pada kenyataannya, ilmu agama saya hanya sebatas teori.
Pada kenyataannya, saya hanyalah seorang hawa dengan kelemahan tanpa jeda.

Saya malu pada dia.
Saya malu pada Tuhan.
Ah, andai saja Dia tidak menutupi segala noda dan nista dalam diri saya..
Niscaya saya tak lebih dari seonggok daging tanpa nama.

Dan hey, perlu digarisbawahi..
Dia bilang, "dia jauh dan jauh lebih binal dari aku dalam menuangkan isi pikiran lewat kata-kata."
Saya jadi merasa tertohok.
Rupanya sudah banyak orang yang menjadi korban atas "kebinalan" kata2 saya *nunduk sedih*

Tapi saya tetap berharap semoga "kebinalan" itu tetap dalam tanda petik.
Sebab memang pada kenyatannya saya memang "binal".

Tak heran jika orang sekaliber Ustadz Erryk saja pernah bilang,
"Ya, itulah osya yg saya pertama terkaget karena tulisan2nya yg berani tanpa tedeng aling. Namun, ketika ketemu langsung ma osya, euh euuhh.. Si Osya ini kalem banget, lho..^_^"

Ah, saya makin malu
:((

Kamis, 13 Oktober 2011

Berita Dari Koran Bekas

Hari ini baca koran bekas, edisi 18 September 2011.

-Soal Pakaian Mini, MUI Dukung Bupati Aceh Barat-

Ada hal yang menggelitik saya di sini..

Bupati Aceh Barat mengatakan, "Perempuan yang tidak mengenakan pakaian sesuai dengan syariat Islam layak diperkosa."

Dear Bapak Bupati, bolehkah saya mengatakan sesuatu?

Saya sangat setuju dengan aturan memakai pakaian sopan bagi para gadis/wanita. SETUJU BANGET MALAH. Saya juga seorang muslimah, berjilbab. Dan saya juga suka risih kalau ada wanita berpakaian minim pamer di tempat umum.

Tapi tidak adakah kata-kata yang lebih pantas untuk didengar dan dibaca selain kata-kata: LAYAK DIPERKOSA??

Bapak, bukan soal aturan yang saya tentang. Tapi kata-kata Bapak lah yang bikin meradang.

Jika ada wanita yang berpakaian minim, lalu dia BOLEH DIPERKOSA, begitu maksud Bapak?

Jangankan yang berpakaian minim, Pak, yang berjilbab saja masih suka digoda.

Bukan berarti saya memihak mereka yang berpakaian minim itu lho, Pak. Bukan. Tapi bisakah Bapak, lain kali, lebih bijak lagi memilih kata agar tidak ada pihak yang terluka?!


Terimakasi, Pak.

Salam Damai

A Girl Does Cry!

Malam Jumat..

Hari ini..

Akhirnya airmata saya jebol juga.

DAMN!

Saya tidak suka berada dalam situasi galau seperti ini.

Setengah mati nahan biar gak netesin airmata, tapi hasilnya sia-sia.

Saya memang cengeng. Saya sadari hal itu. Tapi airmata kali ini berbeda dg airmata yg sering netes saat liat acara Jika Aku Menjadi.

Entah, ini airmata apa?

Saya nangis kenapa?

Saya nangis untuk siapa?

Dia?

Ah, ayolah! Dia bukan orang hebat yg bisa mempengaruhi saya dg mudah.

Lalu?
Ah, entahlah!

Hey, bukankah menangis itu akan memperkokoh hati laiknya air yg memperkokoh pasir.

Baiklah..
Kalo begitu, biarkan saya meminta izin pada Tuhan terlebih dahulu:

"Tuhan, izinkan saya untuk ke sekian kalinya menangis bersujud di hadap-Mu."

-with GOD-

Love Tipp-Ex dari Pak Mario

Ini mah lagi pengen nulis petuah Pak Mario Teguh, sang motivator Indonesia.

Suatu hari ada yg curhat lagi sakit hati karena cinta.

Entah karena PMS atau apa, tapi saya ingin berlebay-lebay sebentar di note ini.

Jawaban beliau membuat saya mikir mikir mikir sampe bening air di mata netes.

Ini saya banget..

Saya adalah veteran dalam urusan cinta, yg sudah terluka berkali-kali dlm medan pertempuran cinta.

Sering saya terpelanting ke pinggiran medan tempur, dikecewakan dan dikhianati oleh mereka yg tak tau diuntung.

Tp saya duduk sendiri di bawah naungan pohon yg tak rimbun, gemetar menegakkan tubuh yg goyah oleh pengkhianatan, dan menjilat luka-luka cinta, untuk kemudian berdiri lagi dan menggagahkan diri menghadapi kehidupan.

Cinta adalah tenaga kehidupan.

Tanpa cinta, kehidupan akan kosong, tak berarah dan tak bertenaga.

Hanya yg mencinta yg hidup dg anggun. Maka gunakanlah lotion super ajaib yg tlah saya kembangkan dlm laboratorium cinta, yg tlah saya patenkan dan saya namai "Love Tipp-Ex".

Jika cinta yg salah, ulaskanlah Love Tipp-Ex Lotion penindih cinta lama yg salah, agar hatimu kembali putih dan kinclong, kembali baru dan bersemangat menyambut cinta yg baru.

Tenang saja, jika cintamu terbukti palsu, Tipp-Ex saja! Ketik yg baru dan katakan..

"Wahai Yang Maha Cinta, anugerahkanlah kepadaku jiwa indah yg dg bangga dan syukur kusebut sbg belahan jiwaku, yg akan kucintai dan kusetiai sepanjang hidupku".

*sheddin' tears*

Jumat, 16 September 2011

Jo, kamu sudah sampe mana?

Kemaren abis dari acara nikahan sahabat saya, Bekel.

Jodoh emang misteri kedatangannya, semisteri kematian. Ada banyak cerita yg melatar belakanginya.

Tak terkecuali yg terjadi ama sahabat saya, Bekel.

Kel, boleh yah saya cerita di blog ini?! Ok, makasi. *dialog maksa XD

Bisa dibilang dia belum ikhlas menerima lelaki pilihan Abahnya itu. Ah, ikhlas! Kata itu begitu mudah disebut, tapi susah praktiknya.

Pada kenyataannya, dia harus memenuhi permintaan Abahnya. Menolak? Dia tidak sampai hati melihat Abahnya kecewa, yg sudah terlanjur jatuh cinta pd lelaki itu untuk dijadikan menantunya. Dia ingin jadi putri berbakti.

Pada akhirnya dia menerima pinangan lelaki itu, dengan catatan, akan berusaha ikhlas menerimanya.

Sekali lagi, ikhlas memang mudah dikatakan tapi susah dilakukan.

Sebab kenyataannya, ada nelangsa di matanya. Sebab kenyataannya, ada kedukaan di rautnya. Sebab kenyataannya hanya cemberut yg ia persembahkan di hadapan suaminya.

Speechless!

Entah di bagian mana yg salah dari episode hidup ini.

Menyalahkan takdir? Sungguh, kita wajib mengimani takdirNya, baik-buruknya.

Bahwa akan slalu ada hikmah di balik semua rencanaNya. Bahwa Dia Maha Tahu apa-apa yg terbaik untuk tiap hamba. Maka berserahlah dengan tetap berusaha dan berdoa.

Untuk sahabat saya, Bekel:

Percayalah, Allah itu Maha Pembolak-balik Hati dari membenci jadi mencintai (and vice versa). Ada banyak yg lebih baik di luar sana menurut versi kita, tapi yg terbaik adalah yg kau miliki saat ini. Yakinlah, apa-apa yg tlah ditautkan oleh Allah tak akan bisa dicerai beraikan manusia dan sebaliknya, apa-apa yg tlah dicerai beraikan olehNya tak akan bisa ditautkan oleh manusia, sekeras apapun usahanya. Terimalah suamimu, dan cintailah ia karena Allah.

Saya yakin kamu bisa, sahabat. Seiring waktu.

*cross'd fingers*

Eh, si Ibu kembali tanya: 'Kamu kapan nikah, nak? Umur udah 24 lho!'

Mudah2an pas 25 deh, Bu :p

Eh, Jo, kamu sudah sampe mana?? Si Ibu udah gak sabar tuh! *tanya ke Jodoh*

Minggu, 14 Agustus 2011

MEJIKUHIBINIU: Sebuah Naskah Keroyokan Kami



Berawal dari SMS sahabat saya Bekel a.k.a Faricha Hasan yang menawari saya untuk ikut serta dalam lomba menulis cerpen yang diadakan oleh Leutika, saya sempet ragu. Dia bilang:

"Osya, coba ikut antologi cerpen deh. Ajak Ust Erryk, Ustdh Annisa, dan Mas Faiz.."

Saat itu saya menanggapinya dingin,

"Aduh Kel, aku mah cuma kenal ama Ust Erryk doang. Malu ah ngajak-ngajak mah. Gak kenal."

Maklum, saat itu memang Ust. Erryk yang saya kenal in person.
Pada akhirnya Bekel mengumpulkan kita berempat dalam sebuah undangan di inbox tentang info lomba ini.
Dan jeng jeeeeeng. . . We make a deal!

Di tengah perjalanan, Ust Erryk mengajak Bu Irawati. Pas banget lima orang sesuai persyaratan lomba.
Tiba-tiba Ust Erryk bilang Ustdzh Annisa tidak bisa ikut serta karena suatu hal.
*ngomong-ngomong saat itu saya baru tau kalo Ustdzh Annisa adalah Istri Ust Erryk. Hah?!*
Dan oleh karenanya posisi Ustdzah Annisa digantikan oleh April a.k.a Brilieant, adik kelas saya di Psikologi.

Pergantian personil berarti pergantian cerita.
Ust Erryk menunjuk saya sebagai editor merangkap koordinator.
Untuk hal ini saya harus minta maaf kepada teman-teman team kalo hasil editan saya ya gitu-gitu aja. Hoho.

Saat teman-teman team sudah mengirimkan naskah lewat email saya, saya sendiri masih bingung musti ngumpulin cerpen apa. Membaca cerpen-cerpen team, saya keder. Gak PD! Saya coba bongkar folder, berharap ada jejak cerpen saya yang sudah lumutan di flash disk. Ada dua file yang sejatinya belum sempurna karena belum ada ending. Nekat. Saya pun sempurnakan dua file itu.

Voila! Dua cerpen saya jadi. Karena masing-masing harus menyumbangkan tiga cerpen, maka satu cerpen saya culik dari cerpen yang pernah saya publish di note sebelumnya. Dengan sedikit renovasi.

Sebelum deadline, naskah sudah terkirim.
Urusan menang atau tidak, no problemo!
Namanya juga lomba.
Dan yah, kita belum beruntung.
Tapi semua naskah yang ikut lomba tersebut bisa diterbitkan oleh Leutika.

Setelah sebulan menunggu, akhirnya tadi pagi saya dapat pemberitahuan untuk segera menge-check email.
Konfirmasi penerbitan buku kami. And yes, I'm amazed with it!

Covernya sesuai harapan dan diskripsi saya.
Dan yeah, terimakasi untuk Mas Faiz atas usulan judul MEJIKUHIBINIU yang nge-kick namun tetap memiliki makna filosofi-nya, laiknya warna-warni pelangi :)

Keep Writin', Osya!!

Jumat, 15 Juli 2011

Indonesia; Jelang Ultah-mu Kini.

Indonesia. . .
Negri ini dibangun dengan lelehan peluh dan harum darah para pahlawan
Allahu Akbar, mereka pekikkan dengan lantang
Hanya demi sebuah kata MERDEKA!
Tapi kemana jejak juang Soekarno-Hatta kini berkobar?
Saat sejarah tak lagi punya makna
Melupakan mereka-mereka yang berjuang dengan nyawa.
                                              
Indonesia. . .
Banyak yang bilang negri ini tanah sorga
Ditumbuhi aneka rempah
Dipagari bentang samudera
Tapi kemana gerangan hasil rempah?
Rakyat jelata masih saja bergumul dalam susah.

Indonesia. . .
Banyak yang bilang negri ini serupa hijau zamrud khatulistiwa
Disesaki batu permata
Dialiri minyak mentah
Tapi kemana bergulir rupiah?
Para pahlawan devisa tetap saja budak di negri antah barantah.

Indonesia. . .
Yang aku tau kini, sarat lintah darat
Yang pada sesama mereka tega mengerat
Yang pada sodara mereka gemar menjerat
Hukum Tuhan tak ubahnya hukum boneka yang semau-mau mereka sulap.

Lalu tanah ini sorga bagi siapa?
Apa bagi mereka yang suka menindas sesama?
Mereka yang uangnya bisa dengan mudah membungkam massa?
Atau mereka para penguasa tak punya hati yang memimpin dengan nurani?

Indonesia. . .
Tanah ini milik kita yang menjunjung tinggi keadilan atas nama kemanusiaan.
Negri ini milik kita yang tak pernah rela dengan merajalelanya kemunafikan.
Bukan bagi mereka, para penguasa bertangan baja.
Bukan bagi mereka, para aristokrat berjiwa pengkhianat.
Sungguh bukan!!

..I Remember You, the Same Way I Remember this Poem..

..Promise yourself to be strong that nothing can disturb your peace mind.

To talk health, happiness and prosperity to every person you meet.


To make all your friends feel that there is something in them.


To look the sunny side of everything and make your optimism come true.


To think only the best, to work only for the best and expect only the best.


To be just as enthuastic about the success of others as you are about your own.


To forget the mistakes of the past and press on to the greater achievements of the future.


To wear a cheerful countenance at all times, and give every living creature you meet a smile.


To give so much time to the improvement of yourself, that you have no time to criticize others.


To be too large for worry, too noble for anger, too strong for fear, and too happy to permit the presence of trouble..



Bait-bait puisi karya Bapak C. D. Larson ini seakan melambai-lambai di depan mata tiap kali aku teringat tentang-mu.

Aku sudah memaafkan kesalahanmu, itu hal pasti. Sebab kamu bukan orang hebat yang bisa dengan mudah mempengaruhi ku.

Terima kasih untuk 'rasa' yang masih kau jaga.

But sorry to say my dear, I am not a boomerang; If you throw me away, I won't come back!

Maybe, If you want me back you'd better run after me and catch up with my energy.


That's it!!

*Ketika Aku Mencintaimu; Senandung Hati Seorang Istri


#My 1st Words for My Beloved Husband
16 Mei, 2012
Langit Cerah Bertabur Airmata Bahagia.

Bila ada keindahan yang mewujud utuh dalam seluruh dimensi
Dan menyentuh sepenuh rasa di jiwa
Itulah enam puluh detik ijab qabul.
Selamanya
Indahnya
Nyata
Insya Allah.

Hari ini aku merasa terlahir kembali.
Aku memilikimu tepat di hari lahirku.

#My 2nd Love Letter
01 Juni, 2012
This Is Our Nice and Cozy Hometown.

Di sini teduh hadir kukuh
Di kelopak cerah segala bunga
Di pucuk-pucuk hijau segala rasa.

Aa, di dada bidangmu ku ingin slalu terlelap
Bersama kidung merdu yang kau dendangkan
Dengan elusan lembut tanganmu di kepalaku.
Betapa damai!

#My 3rd Love Letter
03 Agustus, 2012
Gerimis di Musim Panas.

Aa Suamiku,
Hamba Allah yang dicintai-Nya.
Tentu Aa lelah ya?
Seharian Aa bekerja, menunaikan amanat-amanat dakwah
Juga mencari nafkah buat kami,
Istrimu dan janin dari benihmu yang kini bersemayam dalam rahimku.

Tapi aku mohon Aa,
Luangkanlah sedikit waktu untuk kontemplasi kita kali ini
Perenungan kita tentang hakikat cinta
Agar ia tak jadi kering, lantas terbang bersama angin dengan begitu ringannya.
Naudzu billahi min dzalik!

#My 4th Love Letter
14 Oktober, 2012
Hujan dan Angin Kencang.

Ketika pesona hadir di sini
Ku harap jabat eratnya mengikat segala molekul kasih
Yang bertebaran di udara
Lalu memampatkannya di ruang cinta hati kita.

Riak rasa di hati ini kian membuncah: Aku Mencintaimu!

#My 5th Love Letter
30 November, 2012
Langit Berbintang Bertabur Gemintang.

Tidakkah Aa sadari?
Dan aku baru menyadari
Bahwa cinta adalah lebih kasih dari sekedar rasa.

#My 6th Love Letter
09 Januari, 2013
Malam Sendu, Guntur Menderu Luruh.

Ada suatu masa
Ketika hati ini luluh dalam keluh
Menangkap duka di ruang mata mereka-mereka yang kita cinta.
Bersabarlah Aa Sayang!
Allah bersama kita.

#My 7th Love Letter
16 Maret, 2013
Aroma Tanah Semerbak Wangi diguyur Hujan.

Aa yang sholeh,
Yang kini tlah menjadi bagian atas raga ini
Tunjukilah apa-apa yang belum sampai padaku.
Jika aku salah, tegurlah aku dengan bening jiwa.
Maka niscaya kau akan mendapatiku tersungkur
Menangis di pangkuanmu dengan rela.

#My Last Love Letter with Loads of Love
16 Mei, 2013
Dini Hari yang Bening, Sebening Matamu.

Aa Sayang,
Kala cinta bertanya pada cinta
Imanlah jawabnya!

Setahun sudah kita merajut cinta.
Aku mencintaimu kemarin, kini, kelak, dan selamanya.
Begitu juga buah hati kita.
Semoga Allah mengukuhkan cinta di hati kita
Hingga sangkakala meretas nyawa.

*Terinspirasi dari sebuah buku dengan judul yang sama.